Penulis : Mizanul
Akrom
Ukuran :
14,5 x 12
Halaman : 314
Hlm
Penerbit :
Guepedia
ISBN :
978-623-6429-81-5
Buku ini mengkaji diskursus wacana intelektual yang ditampilkan PMII, di mana dalam nuansa wacana
intelektual PMII senantiasa mengalami lompatan jauh. Jika flash back
input mayoritas kadernya adalah kelompok pinggiran yang lekat dengan tradisi (kolot). Namun kini stereotip itu tidak layak lagi menjadi predikatnya, karena gerbong kultural-tradisonal hari ini telah beringsut perlahan menuju sentrum dan kaum sarungan pun mulai diperebutkan serta dijadikan idola. Di sisi lain, orang mulai percaya bahwa kebangkitan
intelektual kaum tradisionalis telah terjadi. Optimis tersebut terbanguan
selaras dengan kemunculannya ‘kultur hibrida’ kaum tradisionalis yang jumlahnya
kian hari kian bertambah.
Pertanyaannya kemudian, apakah
doktrin, ideologi PMII (seperti Aswaja, Nilai Dasar Pergerakan) dan pilihan paradigmatik pergerakan mempunyai efek signifikan bagi pilihan
corak pemikiran PMII?
Jawaban atas pertanyaan di atas akan
terjawab oleh keseluruhan isi buku ini. Karena isi buku ini berusaha mengelaborasi
secara substansial kaitan corak pemikiran lewat nuansa wacana intelektual
yang ditampilkan PMII. Disadari ataupun tidak, setiap warga pergerakan
(kader PMII) memiliki tanggung jawab intelektual. Kebebasan berfikir dalam
ranah gagasan yang didengungkan PMII ternyata telah melahirkan eksploitasi
intelektual yang mendalam, karena dinamika berfikir menjadi syarat dan sandaran utama dalam pergerakan. Rajutan kebebasan berfikir ini berpadu dengan
budaya mistisisme, tradisionalisme, dan modernisme, ditambah dengan sumber daya
kader yang bertumpu pada pola produksi agraris dan marjinal, baik secara
sosiologis yang memang berbasiskan pesantren, berlatarbelakang disiplin ilmu agama dan
sosial humaniora, kesemuanya itu telah menyemburatkan corak pemikiran
tradisional progresif-transformatif.
Semoga kehadiran buku ini dapat
memperkaya kajian dan wacana intelektual PMII. Selain daripada itu, gagasan
pemikiran dalam buku ini juga dapat dijadikan sebagai bacaan naratif-intelektual
sekaligus penambah asupan gizi intelektual kader melalui varian perspektif gagasan, pemikiran yang dapat dinikmati oleh semua kader PMII khususnya, serta bagi
khalayak pembaca secara lebih luas. Selamat berdialektika.