Thursday, March 26, 2020

MAKNA INTELEKTUALISME

Kadang kita bertanya-tanya tentang apa makna sesungguhnya dari intelektualisme itu sendiri, dan apakah setiap kelompok, komunitas, atau  pribadi seseorang yang berperan dalam berbagai aktivitas intelektual dikategorikan sebagai sosok intelektual?

Tentu pertanyaan ini selalu menghantui kita, dan menjadi pertanyaan berat untuk dijawab, karena terlalu sulitnya menuai jawaban pasti akan makna ini. Tapi, perlu dipahami secara mendalam dan filosofis bahwa intelektual selalu berada dan bersanding dengan kebenaran. Karena, sekian banyak metode untuk mencari kebenaran, salah satunya adalah diperkuat dengan adanya obsesi intelektualisme.

Memang, yang dimaksud intelektualisme di sini tidak selamanya berhubungan dengan pendidikan tinggi, seperti juga apa yang pernah dikemukakan Antonio Gramsci dalam Selection Prison Notebook. Namun, obsesi intelektualitas adalah obsesi untuk secara lebih cerdas dan berpandangan lebih tajam dalam mencandra realitas sosial yang terjadi.

Di sinilah apa yang pernah dikemukakan Antonio Gramsci sebagai 'intelektual organik' menemukan relevansinya. Karena, intelektualisme lebih mencerminkan sikap yang ingin maju, dan bukan formalitas pendidikan akademis. Dengan begitu, seorang akademisi pun belum tentu ia intelektual, pun demikian seorang intelektual belum tentu seorang akademisi. Intelektual, menurut Gramsci, justru merupakan gelar yang bisa disandangkan pada semua orang; semua orang adalah intelektual. Hanya, apakah setiap orang memerankan fungsi intelektual atau tidak, itulah yang menentukan apakah dia merupakan intelektual organik atau tradisional.

Karenanya, obsesi intelektualisme tidak lain merupakan hakikat naluriah manusia, yakni keinginan untuk maju dan progresif, menatap hari depan yang lebih baik lagi. Jadi, pribadi seseorang dapat dikatakan sebagai sosok intelektual adalah sosok seorang intelektual yang mampu memahami realitas sosial di sekitarnya untuk menjadi, bukan menara gading bagi masyarakat sekitarnya, namun justru sebagai agen of change yang berdiri di avant garde setiap sendi masyarakat. Sedangkan simpul intelektualisme adalah keinginan untuk berfikir lebih analitis, dan berfikir secara bebas dalam ruang yang terbuka di setiap lorong kebudayaan yang tumbuh di masyarakat.[]

Previous Post
Next Post

Penulis yang mengabdikan tulisannya bagi amal jariyah pemikiran. Tokoh favorit sekaligus panutannya adalah Gus Dur