(Mizanul Akrom)
Misunderstanding (kesalahpahaman) seseorang dalam menilai
dan memahami sesuatu itu bisa saja terjadi, karena ia terlalu terburu-buru
dalam mengambil suatu kesimpulan sesuai dengan apa yang ia lihat, emosional,
atau bisa saja karena suasana hati dan gundah-gulana
yang sedang menyelimutinya sebagai patokan kebenaran mutlak tanpa mempedulikan
rasionalitas dan kebenaran orang lain. Kebenaran hakikatnya adalah sebuah
pencarian, komunikasi, kejernihan hati-pikiran, dan lebih-lebih positive thinking sebegitu pentingnya sebagai dasar untuk menemukan
kebenaran yang sesunggunguhnya.
(Mizanul Akrom)
Boleh saja kita
mengagumi akan sesuatu, namun jangan berlebihan. Karena rasa kagum yang
berlebih hanya akan membuat kita lupa diri. Belum tentu apa yang kita kagumi itu
sesuai dengan apa yang kita lihat, kita rasakan, kita fikirkan, atau bahkan sesuai
dengan pengharapan kita. Pengharapan yang berlebih akan sesuatu biasanya akan
tumbuh rasa cinta yang berlebihan, dan kadang cintanya itu cinta buta yang membuat hatinya tertutup
dan lupa segalanya. Jika cintanya tak terbalas, maka runtuh dan rusaklah cinta
itu yang akan berbuah pada kebencian atas kekecewaan mendalam yang ia rasakan. Kagumilah akan sesuatu
tentang keindahan, karena rasa kagum adalah naluri dan insting manusiwi, namun janganlah
berlebihan.
(Mizanul Akrom)
Keragu-raguan
merupakan keraguan. Jangan sesekali hidupmu itu engkau jalani dengan penuh
ragu-ragu dan pesimisme. Karena bisa saja ketidakstabilan jalan hidupmu disebab-akibatkan
oleh jalan pikiranmu yang terselimuti oleh rasa keragu-raguan dan kurang
percaya diri. Hidup adalah tantangan yang harus engkau jalani dengan jiwa
kesatria serta optimisme. Kematangan hidup dan kedewasaan seseorang sangat
dipengaruhi oleh rasa percaya diri dalam mengemban tanggung jawab hidupnya dan jiwa
kesatria dalam menjalani hidup dan menghadapi tantangan hidup.
(Mizanul Akrom)
Masa lalu mu adalah
masa lalu mu. Jangan kau anggap bahwa masa lalu itu sebagai kehidupan yang
kelam. Karena sesungguhnya bahwa masa lalu adalah proses perjalanan hidupmu
di masa itu. Ambillah sisi positifnya sebagai titik pijak untuk menatap masa
depan yang penuh hikmah dan pelajaran. Oleh karenanya, tataplah masa kini
dengan senyuman dan kebahagiaan. Karena masa depan mu sedang menunggu mu penuh
pengharapan bagaikan nyala bintang yang terang menerangi gelapnya malam.
(Mizanul Akrom)
Janganlah berlebihan
mengagumi orang lain. Karena belum tentu apa yang kamu kagumi itu seindah dan
sebesar imaginasi alam berfikir mu. Kagumi dan hormatilah dirimu sendiri yang
sesungguhnya memiliki segudang potensi yang harus kamu kembangkan melebihi apa
yang kamu kagumi atas orang lain.
(Mizanul Akrom)
Bersikalah secara
adil dalam segala hal, karena banyak sekali prestasi yang harus kamu raih dalam hidup ini.
Variasi positif dalam menjalani hidup adalah jalan terbaik untuk mengurangi
sisa-sisa kelelahan mu saat ini. Karena, kesembuhan hati dan jiwa akan terobati
manakala kita siap menerima keadaan. Dan ini merupakan bagian integral menuju
pendewasaan diri. Dengan mengambil waktu untuk berproses hidup secara alamiah
adalah bagian dari usaha mu untuk bisa berdamai dengan keadaan mu.
(Mizanul Akrom)
Apa yang aku tahu selama ini, engkau adalah manusia yang kuat dan tangguh. Karena aku mengenal mu dan dalam keseharian hidup mu penuh dengan senyuman dan keceriaan, sehingga aku percaya bahwa engkau dilahirkan sebagai manusia kuat hingga melebihi apa yang orang lain lihat. Tapi, harus engkau pahami bahwa sekuat apapun manusia, sejatinya dalam dirinya tersimpan kesedihan, walaupun itu secuil. Karena kesedihan inilah pada akhirnya manusia itu akan rapuh dan patah juga. Mengapa? Karena tiada cinta yang hakiki selain cintanya Ibu kepada anaknya.
***
Memang, terkadang kita ingin terlihat super dan sempurna di mata orang lain, dan terkadang sikap seperti itu juga perlu, meskipun sebenarnya apa yang orang lain lihat tentang diri kita tidak sekuat apa yang kita rasakan. Maka dari itu, apa yang terjadi hari ini tetaplah engkau menjadi manusia yang aku kenal, yaitu sosok manusia yang kuat dan tangguh, meskipun dalam hatimu sedang rapuh. Mungkin keadaan mu saat ini adalah suatu keadaan yang harus engkau terima hari ini. Jika engkau harus menangis, menangislah seperlunya. Karena air mata tidaklah lebih kuat dari untaian do'a-do'a.
(Mizanul Akrom)
Jangan kau maknai bahwa Cinta itu hanya sebatas suka ataupun kagum. Cinta adalah naluri jiwa yang suci yang harus engkau rawat dan engkau jaga dalam situasi dan kondisi apapun. Karena hubungan Cinta-kasih tanpa kau jaga, yang ada hanyalah malapetaka dan kehancuran dalam sebuah hubungan.
(Mizanul Akrom)
Jangan kau anggap bahwa respon cepat orang lain yang penuh manja atas cuitan/status centil dalam dunia maya mu itu kau anggap sebagai narasi konkret dan bentuk cinta, atau kepedulian hakiki teruntuk diri dan hatimu yang sedang galau. Bisa jadi, responsif orang lain yang ia tujukan kepada mu adalah karena kemiripan suasana hatinya yang sedang gundah gulana, butuh perhatian, dan kasih sayang, atau mungkin juga untuk menutupi isi hatinya yang memang tidak bahagia dalam kehidupannya.
Karena sejatinya bahwa cinta, kasih sayang, dan sikap peduli atas orang lain itu tampil dan mewujud di dunia nyata melalui tindakan konkret hingga tauladan kasih sayang, dan bukan tertempel di dunia maya lewat status/cuitan harian mu yang sifatnya semu, penuh kepalsuan atau berbagai unsur kepentingan dan pembodohan diri.
(Mizanul Akrom)
Segeralah bergegas diri dan melepaskan semua belenggu ketakutan dalam hidup mu. Janganlah bergantung pada orang lain, tapi jadilah dirimu sendiri, dan belajarlah untuk menjadi kuat dan mandiri. Yakinlah bahwa orang lain saja bisa bahagia, mengapa kita tidak! Pastinya juga kamu akan bahagia.
(Mizanul Akrom)
Tersungkur dalam bait do'a, dan melangitkan do'a itu untuk cinta. Karena sebaik-baiknya cinta adalah mencintai dengan cara yang baik. Kebaikan cinta terpancar dalam bait do'a, dan memunajatkan do'a itu teruntuk Sang Pencipta.
Diam ku bukan berarti ku tak mencintaimu. Diam ku bukan berarti mengurangi rasa cintaku padamu. Dan diam ku bukan berarti tidak memperjuangkan cinta mu. Diam ku adalah bentuk terdalam atas cinta ku padamu. Ku tak ingin mengobral cinta atas mu dan untuk orang lain. Biarlah cintaku ini kupersembahkan hanya untukmu. Dan biarlah hanya Tuhan yang tahu.
Teruntuk wanita yang singgah di hatiku, wanita yang akan melengkapi takdir ku. Semoga kita dipeluk oleh do'a yang sama. Dan sampai jumpa pada pertemuan kita yang akan direstui oleh siapa saja.
(Mizanul Akrom)
Biarkanlah hati ini berlabuh dan berjalan sesuai dengan titik keteraturannya menuju dimensi yang teratur dengan menemukan titik akhir cintanya bukan karena bujukan, rayuan apalagi paksaan.
Dan ingat... Tertawalah, jangan menunggu bahagia untuk tertawa, tapi tertawalah agar bahagia.
(Mizanul Akrom)
Kebahagiaan adalah hak setiap individu manusia. Namun, jangan selalu berharap bahwa kebahagiaan itu berasal dari orang lain. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu berasal dari diri kita sendiri.
Untuk itu, temukanlah hidup yang lebih bahagia dengan melepaskan sejenak penat kehidupan. Jangan takut akan kesedihan, karena dengan kesedihan itulah sehingga manusia itu bisa merasakan kebahagiaan.
(Mizanul Akrom)
Boleh saja kamu membenci dengan sebenci-bencinya pada orang lain. Tapi, janganlah engkau sakit hati dan menggerutu penuh kebencian jika saja ada orang lain yang membencimu atau bahkan menyakitimu.
(Mizanul Akrom)
(Mizanul Akrom)
Apa yang aku tahu selama ini, engkau adalah manusia yang kuat dan tangguh. Karena aku mengenal mu dan dalam keseharian hidup mu penuh dengan senyuman dan keceriaan, sehingga aku percaya bahwa engkau dilahirkan sebagai manusia kuat hingga melebihi apa yang orang lain lihat. Tapi, harus engkau pahami bahwa sekuat apapun manusia, sejatinya dalam dirinya tersimpan kesedihan, walaupun itu secuil. Karena kesedihan inilah pada akhirnya manusia itu akan rapuh dan patah juga. Mengapa? Karena tiada cinta yang hakiki selain cintanya Ibu kepada anaknya.
***
Memang, terkadang kita ingin terlihat super dan sempurna di mata orang lain, dan terkadang sikap seperti itu juga perlu, meskipun sebenarnya apa yang orang lain lihat tentang diri kita tidak sekuat apa yang kita rasakan. Maka dari itu, apa yang terjadi hari ini tetaplah engkau menjadi manusia yang aku kenal, yaitu sosok manusia yang kuat dan tangguh, meskipun dalam hatimu sedang rapuh. Mungkin keadaan mu saat ini adalah suatu keadaan yang harus engkau terima hari ini. Jika engkau harus menangis, menangislah seperlunya. Karena air mata tidaklah lebih kuat dari untaian do'a-do'a.
(Mizanul Akrom)
Jangan kau maknai bahwa Cinta itu hanya sebatas suka ataupun kagum. Cinta adalah naluri jiwa yang suci yang harus engkau rawat dan engkau jaga dalam situasi dan kondisi apapun. Karena hubungan Cinta-kasih tanpa kau jaga, yang ada hanyalah malapetaka dan kehancuran dalam sebuah hubungan.
(Mizanul Akrom)
Jangan kau anggap bahwa respon cepat orang lain yang penuh manja atas cuitan/status centil dalam dunia maya mu itu kau anggap sebagai narasi konkret dan bentuk cinta, atau kepedulian hakiki teruntuk diri dan hatimu yang sedang galau. Bisa jadi, responsif orang lain yang ia tujukan kepada mu adalah karena kemiripan suasana hatinya yang sedang gundah gulana, butuh perhatian, dan kasih sayang, atau mungkin juga untuk menutupi isi hatinya yang memang tidak bahagia dalam kehidupannya.
Karena sejatinya bahwa cinta, kasih sayang, dan sikap peduli atas orang lain itu tampil dan mewujud di dunia nyata melalui tindakan konkret hingga tauladan kasih sayang, dan bukan tertempel di dunia maya lewat status/cuitan harian mu yang sifatnya semu, penuh kepalsuan atau berbagai unsur kepentingan dan pembodohan diri.
(Mizanul Akrom)
Segeralah bergegas diri dan melepaskan semua belenggu ketakutan dalam hidup mu. Janganlah bergantung pada orang lain, tapi jadilah dirimu sendiri, dan belajarlah untuk menjadi kuat dan mandiri. Yakinlah bahwa orang lain saja bisa bahagia, mengapa kita tidak! Pastinya juga kamu akan bahagia.
(Mizanul Akrom)
Tersungkur dalam bait do'a, dan melangitkan do'a itu untuk cinta. Karena sebaik-baiknya cinta adalah mencintai dengan cara yang baik. Kebaikan cinta terpancar dalam bait do'a, dan memunajatkan do'a itu teruntuk Sang Pencipta.
Diam ku bukan berarti ku tak mencintaimu. Diam ku bukan berarti mengurangi rasa cintaku padamu. Dan diam ku bukan berarti tidak memperjuangkan cinta mu. Diam ku adalah bentuk terdalam atas cinta ku padamu. Ku tak ingin mengobral cinta atas mu dan untuk orang lain. Biarlah cintaku ini kupersembahkan hanya untukmu. Dan biarlah hanya Tuhan yang tahu.
Teruntuk wanita yang singgah di hatiku, wanita yang akan melengkapi takdir ku. Semoga kita dipeluk oleh do'a yang sama. Dan sampai jumpa pada pertemuan kita yang akan direstui oleh siapa saja.
(Mizanul Akrom)
Biarkanlah hati ini berlabuh dan berjalan sesuai dengan titik keteraturannya menuju dimensi yang teratur dengan menemukan titik akhir cintanya bukan karena bujukan, rayuan apalagi paksaan.
Dan ingat... Tertawalah, jangan menunggu bahagia untuk tertawa, tapi tertawalah agar bahagia.
(Mizanul Akrom)
Kebahagiaan adalah hak setiap individu manusia. Namun, jangan selalu berharap bahwa kebahagiaan itu berasal dari orang lain. Karena sesungguhnya kebahagiaan itu berasal dari diri kita sendiri.
Untuk itu, temukanlah hidup yang lebih bahagia dengan melepaskan sejenak penat kehidupan. Jangan takut akan kesedihan, karena dengan kesedihan itulah sehingga manusia itu bisa merasakan kebahagiaan.
(Mizanul Akrom)
Boleh saja kamu membenci dengan sebenci-bencinya pada orang lain. Tapi, janganlah engkau sakit hati dan menggerutu penuh kebencian jika saja ada orang lain yang membencimu atau bahkan menyakitimu.
(Mizanul Akrom)