Saturday, March 10, 2018

DAULAH BANI ABBASIYAH: Historisitas Revolusi dalam Dunia Islam


Daulah Bani Umayyah jatuh pada tahun 750 M[1] yang kemudian digantikan oleh Daulah Bani Abbasiyah. Bangkitnya Daulah Bani Abbasiyah (menggantikan Bani Umayyah) tersebut tidaklah hanya pergantian sebuah Dinasti, lebih dari itu bahwa Daulah Bani Abbasiyah merupakan pergantian struktur sosial dan ideologi. Atau dengan kata lain, kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah adalah suatu revolusi dalam arti yang sebenarnya.[2] 

Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah jika dipandang dalam konteks dunia modern sekarang ini, sama halnya dengan revolusi negara-negara seperti Inggris, Amerika, Prancis dan Rusia. Kesamaan revolusi tersebut dapat kita jelaskan ke dalam empat penjelasan yang asimetris di dalamnya. 

Pertama, pada masa sebelum revolusi, ideologi yang sedang berkuasa mendapat kritik keras dari masyarakat, karena kekecewaan mereka terhadap penderitaan masyarakat, seperti kekecewaan atas ketimpangan-ketimpangan dari ideologi yang berkuasa pada masa itu (Bani Umayyah).

Kedua, mekanisme pemerintahan yang tidak efisien yang disebabkan oleh  karena kelalaiannya dalam menyesuaikan lembaga-lembaga sosial yang ada dengan perkembangan keadaan dan tuntutan zaman.

Ketiga, terjadinya penyeberangan kaum intelektual pendukung ideologi yang berkuasa kepada wawasan baru yang ditawarkan oleh pengkritik kekuasaan atau pemerintah (the dissertion of the intellectuals).

Keempat, revolusi pada umumnya bukanlah hanya dipelopori maupun digerakkan oleh kaum-kaum lemah atau bawahan, melainkan juga oleh sebagian kaum penguasa yang karena ketidak-puasannya dengan sistem yang ada.[3] 

Dari uraian penjelas tersebut di atas, memperkuat pemahaman kita bahwa pergantian Daulah Bani Abbasiyah lebih dari sekedar pergantian sebuah Dinasti, melainkan revolusi yang mempunyai arti penting sebagai titik balik dalam sejarah Islam sebagaimana pentingnya Revolusi Perancis dan Rusia. Kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah bukanlah hasil dari sebuah kudeta, melainkan hasil dari suatu usaha yang panjang dan memakan waktu yang lama dengan menggabungkan dari berbagai kepentingan golongan masyarakat kepada tujuan yang sama, yakni menumbangkan Daulah Bani Umayyah.

Demikianlah pentingnya sejarah kebangkitan Daulah Bani Abbasiyah tersebut, yang merupakan sebuah revolusi dalam Islam. Sebagaimana kita ketahui bahwa zaman pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah sering kita sebut dengan zaman keemasan dalam Islam. Karena pada masa inilah perkembangan pemikiran keislaman mencapai puncaknya, mulai dari para filosof muslim, para ahli ilmu kalam, sampai para imam madzhab pun lahir pada masa ini.[]

Referensi:
M. Atho Mudzhar. (2011). Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.



[1] H. M. Atho Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek, Cet. VIII, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), hal. 83.
[2] Ibid.
[3] Ibid., hal. 84.
Previous Post
Next Post

Penulis yang mengabdikan tulisannya bagi amal jariyah pemikiran. Tokoh favorit sekaligus panutannya adalah Gus Dur