Sunday, April 19, 2015

BELAJAR MEMAHAMI HAKIKAT CINTA

CINTA adalah kasih sayang dan naluri jiwa manusia yang suci, indah dan penuh kedamaian. Setiap manusia yang hidup, naluri cinta dan kasih sayang muncul dengan sendirinya, karena cinta merupakan anugrah Tuhan yang diberikan kepada manusia sejak ia lahir. Karena naluri cinta inilah, sehingga jiwa manusia menjadi damai, tenang dan tentram. Karenanya, mensyukuri nikmat Tuhan adalah kewajiban, karena cinta adalah nikmat Tuhan, maka mensyukuri nikmat (cinta) adalah kewajiban bagi setiap manusia.

Manusia hidup pastinya membutuhkan kedamaian dan ketentraman. Hati dan jiwa manusia menjadi tentram manakala cinta itu selalu tertanam dan termanifestasi dalam tiap-tiap sendi kehidupan, baik kehidupan individual, yaitu dengan cinta kepada Sang Khalik (hablum minallah) yang termanifestasi dengan ketaatan dan kepatuhannya atas segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kemudian dalam kehidupan yang lebih luas lagi, yaitu kehidupan sosial dengan mencintai sesama manusia (hablum minannas) maupun alam di mana tempat kita hidup (hablum minal ‘alam).

Untuk pertama kalinya dalam memupuk pribadi manusia yang shaleh, sebuah interaksi dengan Sang Khalik menjadi kebutuhan substantif bagi setiap individu. Sebab, kepribadian baik manusia akan terbangun karena kebutuhan ruhani-nya terpenuhi. Sebaliknya, pribadi manusia itu buruk tidak lain karena interaksi dengan Sang khalik belumlah terbangun secara baik dan konsisten. Jadi, pribadi yang baik manusia akan tercipta manakala ia mampu membangun hubungan transendental dengan baik.

Mencintai sesama menjadi hak hidup kita semua, karena cinta menjadi kebutuhan hakiki dalam hidup dan kehidupan. Hidup tanpa cinta adalah malapetaka, sedangkan cinta tanpa kehidupan adalah mustahil, sebab hadirnya cinta disebabkan oleh karena kita hidup dalam sebuah kehidupan. Kematian adalah nihil-nya kehidupan dan pasti tidak membutuhkan cinta. Maka dari itu bahwa cinta menjadi sendi dalam hidup dan setiap kehidupan.

Mustahil, Tuhan menciptakan segala sesuatu tanpa maksud. Cinta adalah ciptaan Tuhan, dan salah satu maksud diciptakannya segala sesuatu adalah agar ciptaannya saling memberi, mengasihi dan saling mencintai. Segala sesuatu yang diciptakan Allah pastinya berpasang-pasangan. Ada langit ada bumi, ada malam ada siang. Diciptakannya Adam, Hawa lah sebagai pasangan hidup di muka bumi ini. Itulah penciptaan yang hakiki dan inilah hakikat dari sebuah penciptaan Sang Maha Adil, dengan maksud agar kita memahami makna di balik semua ciptaan, dan salah satunya adalah makna cinta di dalamnya.

Langit memberikan kasih sayang dan rasa cintanya dapat kita saksikan, yaitu dengan siraman air hujan dari langit yang tertuju untuk bumi, sehingga tanah menjadi gembur, tanaman dan pepohonan dapat tumbuh subur sehingga menuai hasil seperti buah yang segar, dan manusia lah yang menikmatinya. Malam merupakan waktu istirahat yang sangat berarti bagi manusia, karena di siang harinya disibukkan dengan banyak aktivitas yang cukup melelahkan. Adam dipindahkan ke bumi tidaklah sendiri, tapi bersama dengan Siti Hawa, yang merupakan sepasang manusia yang membangun komitmen dan tali kasih untuk saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, baik dalam suka maupun duka.
(Mizanul Akrom)

Previous Post
Next Post

Penulis yang mengabdikan tulisannya bagi amal jariyah pemikiran. Tokoh favorit sekaligus panutannya adalah Gus Dur